05 Januari 2009

jual beli nontunai ala Syifa

tadi kita bermain marketplace. Syifa seperti biasa memposisikan diri sebagai penjual dan Saya harus menjadi pembelinya. Singkat cerita dia berjualan di mall dengan menjual pernak pernik anak kecil. tapi barang dagangan berupa kartu yang bergambar tas, boneka, tenda, burung dsb. dan kartu tsb seakan-akan mengkiaskan barang sesungguhnya. misal saya ingin beli burung maka Syifa akan memberikan kartu bergambar burungnya. begitu deh...
yang membuat Saya agak terkejut, Syifa bilang "belanjanya ga pake uang ya Bu, Ibu tinggal kasih kartu kredit ibu saja, nanti tinggal gesek di mesin ini" sambil menunjukkan jam yang memang seperti alat hitung (kalkulator) yang ada selipan kartunya.
mirip yang ada di kasir.
ketika aku bilang aku tidak punya kartu kredit. Dia langsung berucap "tidak apa-apa, ini Saya bikinkan kartunya, langsung bisa dipakai, dapat hadiah boneka, tapi Ibu harus belanja dulu di toko Syifa"
Nah lho...
akhirnya kami bermain jual beli dengan pembayaran nontunai...
Dan ternyata di arena berjualan itu Saya mampu mangajari Syifa membaca, karena dia berjualan kartu belajar membaca, ada empat kartu: sa, la, wa dan ya. lumayan dia mengenal suku kata baru wa dan ya...sekalian aja saya gabung-gabungin kartunya jadilah dia belajar 2 sukukata...

homeschooling,unschooling,schooling

Sebenarnya Saya masing ingin Syifa homescooling. Tapi ternyata dia memilih lain, dia ingin sekolah seperti layaknya anak yang lain. Tapi yang terpenting Saya selalu memonitoring sejauh apa transfer ilmu yang diberikan oleh sekolah dan lingkungannya. Baik itu transfer ilmu gurunya didalam kelas, maupun lingkungan-dalam hal ini teman2nya sebagai sarana sosialisasi untuk Syifa.
Saat ini Syifa sudah memasuki dunia TK B selama 1 semester. Mungkin kalau menurut orangtua yang lain,perkembangan SYifa tidak bagus. Why? karena dia belum mahir membaca, berhitung. Namun bagi Saya kemampuan Syifa sudah bagus, Desember 2008 kemaren dia genap berusia 5 tahun,tergolong muda kan untuk ukuran TK B. Lagi pula Saya belum mentargetkan Syifa untuk mahir membaca&berhitung. kemampuan membaca Iqronyapun belum sehebat anak-anak diusianya. baru sampai huruf ja (jim). Sayapun belum begitu tertarik untuk mencari bentuk belajar membaca yang handal. Karena Syifapun sudah mulai mengenal huruf dari umur 3 tahun, melalui bentuk permainan. So...Saya sedang mencari bagaimana menumbuhkan minat baca dia. Dan itu yang belum bisa Saya gali...saat ini Saya hanya watch and see..
Tapi ketika Saya perhatikan, kemampuan hafalannya sedang berkembang. Dan inilah target kami, sebagai orangtuanya. Setiap malam kita berusaha mereview hapalan surat pendek, doa dan haditsnya.
Pendek kata Saya tidak menekan sekolahnya untuk dapat mengajari Syifa mahir membaca. Karena sekolah menurut Saya hanya sebagai sebuah lembaga yang dikunjungi sang anak tak lebih dari 3-4 jam saja. Selebihnya adalah tanggungjawab ortu sebagai pengemban amanah yang diberikan oleh Alloh SWT dalam mendidik anak2.
Mau unschooling,schooling, homeschooling...bukan pembatas anak untuk terus berkreatifitas meningkatkan kemampuan diri untuk berkembang. Yang terpenting sebagi orangtua kita harus bisa melihat dan menggali potensi anaknya. Jangan ada paksaan, buat stimulus-stimulusnya saja....