05 Januari 2009

homeschooling,unschooling,schooling

Sebenarnya Saya masing ingin Syifa homescooling. Tapi ternyata dia memilih lain, dia ingin sekolah seperti layaknya anak yang lain. Tapi yang terpenting Saya selalu memonitoring sejauh apa transfer ilmu yang diberikan oleh sekolah dan lingkungannya. Baik itu transfer ilmu gurunya didalam kelas, maupun lingkungan-dalam hal ini teman2nya sebagai sarana sosialisasi untuk Syifa.
Saat ini Syifa sudah memasuki dunia TK B selama 1 semester. Mungkin kalau menurut orangtua yang lain,perkembangan SYifa tidak bagus. Why? karena dia belum mahir membaca, berhitung. Namun bagi Saya kemampuan Syifa sudah bagus, Desember 2008 kemaren dia genap berusia 5 tahun,tergolong muda kan untuk ukuran TK B. Lagi pula Saya belum mentargetkan Syifa untuk mahir membaca&berhitung. kemampuan membaca Iqronyapun belum sehebat anak-anak diusianya. baru sampai huruf ja (jim). Sayapun belum begitu tertarik untuk mencari bentuk belajar membaca yang handal. Karena Syifapun sudah mulai mengenal huruf dari umur 3 tahun, melalui bentuk permainan. So...Saya sedang mencari bagaimana menumbuhkan minat baca dia. Dan itu yang belum bisa Saya gali...saat ini Saya hanya watch and see..
Tapi ketika Saya perhatikan, kemampuan hafalannya sedang berkembang. Dan inilah target kami, sebagai orangtuanya. Setiap malam kita berusaha mereview hapalan surat pendek, doa dan haditsnya.
Pendek kata Saya tidak menekan sekolahnya untuk dapat mengajari Syifa mahir membaca. Karena sekolah menurut Saya hanya sebagai sebuah lembaga yang dikunjungi sang anak tak lebih dari 3-4 jam saja. Selebihnya adalah tanggungjawab ortu sebagai pengemban amanah yang diberikan oleh Alloh SWT dalam mendidik anak2.
Mau unschooling,schooling, homeschooling...bukan pembatas anak untuk terus berkreatifitas meningkatkan kemampuan diri untuk berkembang. Yang terpenting sebagi orangtua kita harus bisa melihat dan menggali potensi anaknya. Jangan ada paksaan, buat stimulus-stimulusnya saja....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar