12 November 2014

Mengajarkan Anak Membaca

Mengajarkan anak membaca itu gampang-gampang susah. Kebanyakan ortu termasuk Saya mengalami kendala mengajarkan anak membaca. Dari trial dan eror dan banyak cari masukan, alhamdulillah, Saya mix dan match mana yang kira-kira anak Saya suka. Dan ini  hanya pengalaman Saya saja.

1. Tumbuhkan minat membaca anak sejak umur 2 tahun dengan menjadi "tukang ceritanya anak-anak"

Sesibuk apapun kita, prioritaskan waktu untuk bercerita, biasanya waktu malam sebelum baca doa mau tidur. Saya memfokuskan ke anak agar suka membaca dulu, menarik minat anak untuk bisa membaca. Banyak anak yang pintar membaca tapi minat membacanya kurang. Jadi membaca hanya sebagai tugas bukan kesenangan/kebutuhan akhirnya hingga dewasa dia kurang suka membaca, padahal membaca itu jendela ilmu pengetahuan.
Agar anak tertarik membaca, dari sejak kecil saya melakukan aktifitas membacakan cerita sebelum tidur. Awalnya itu cerita bebas tanpa buku, narasi spontan dari saya dengan memunculkan tokoh utama sesuai dengan jumlah anak saya. Waktu anak baru satu ya, tokoh utamanya satu, pas anak sudah tiga tokoh utama bertambah jadi tiga. Nama penokohan saya buat lucu dan unik agar anak-anak tertarik, sedangkan cerita dari malam ke malam akan berbeda jangan lupa menyisipkan humor dan adab yang terpuji disela-sela cerita kita. Kalau anak tidak ingin di ceritakan ya sudah, berarti membaca doa kemudian tidur. Tapi biasanya mah anaknya yang sigap mendengarkan ibunya yang loyo, hehehe...Ini dimulai ketika anak umur dua tahun, jadi saat umur ini mereka memang suka mendengarkan cerita, didongengkan istilahnya. Kakaknya yang sudah umur 10 tahun saja masih suka juga kok mendengarkan dongengan saya, akakaka...  Dari cerita gaya bebas, anak mulai kecanduan, dan seiring bertambahnya umur anak,  saya mulai suka membacakan buku cerita dengan cerita yang singkat. Nah, cerita yang saya hindari itu biasanya cerita dongeng, putri raja dan pangeran atau cerita legenda, karena anak saya biasanya bakalan banyak nanya kalau itu mustahil, misal, mana ada kodok berubah jadi pangeran. Untuk menghindari khayalan tingkat tinggi yang mustahil itu, saya cari cerita yang masuk akal saja.  

 2. Ketika anak umur 3 tahun, jangan sungkan untuk bernyanyi lagu alfabet didepan anak. Iya, lagu A, B, C yang versi indonesia. Biasanya anak cepat tertarik juga untuk mengikuti nyanyian kita. Gapapalah suara sepals apapun akan tetap merdu kok ditelinga si anak. :D

3. Ajak bermain permainan jaman baheula. yang kayak gini nih: ABC nama-nama heeeewaaaan, sambil merentangkan jari-jari tangan dan kemudian mulai A, B, C sampai berapa banyak jari yang terakhir dihitung dan huruf terakhir itu yang dijadikan nama hewan yang kita sebutkan. ( nama permainannya apa ya?) Nah, biasanya saya ganti nama hewan itu dengan nama-nama apa saaaajaa.. jadi jika yg muncul huruf M, anak kita "giring" memilih kata dari awalan huruf M. Nanti kita pancing, misal:  Mmmmm...aaaaa... nanti biasanya anak menebak mmaa..taaa, atau maaa..kaan atau maaa..tiii. :P

4. Rajin-rajinlah menggunting huruf-huruf  di karton bekas makanan, koran atau majalah. Kegiatan ini tak pernah terlewatkan sejak anak baru satu. Jika si anak sudah bisa pegang gunting (anak saya dari umur 3 tahun sudah saya perbolehkan memegang gunting) ajak mereka menggunting hururf-huruf tersebut. Jadikan hasil guntingan itu sebagai pengenalan huruf atau jika anak sudah kenal huruf, bisa dibuat permainan tebak kata atau ajak merangkai kata-kata : ayah, ibu, nama panggilan kakak, nama adik, nama anak, panggilan ke nenek dan kakeknya. Biasanya anak akan tertarik merangkai nama dia dan orang-orang dekatnya.

5. Tanamkan ke anak, yang namanya membaca itu menyenangkan dan manfaatnya banyak. Misal dengan bisa membaca, kita bisa menulis nama kita, bisa membaca buku cerita sendiri, bisa membaca komik kesukaannya, bisa bermain games di komputer.

6. Jika anak sudah banyak mengenal huruf dan kira-kira anak sudah siap untuk belajar membaca, baru cari buku "belajar membaca" yang disukai anak. Saya sengaja membeli buku belajar membaca dengan mengajak anaknya ke toko buku dan membiarkan dia memilih sendiri buku "belajar membacanya" dan mulai berlatih membaca dengan tetap melakukan permainan-permainan diatas sebagai refresing anak.  Latihan membaca mengunakan buku ini tidak saya lakukan tiap hari, biasanya seminggu hanya 2 sampai 3 kali saja.

7. Manfaatkan komputer/gadget.
Laptop di rumah saya itu ada passwordnya dan jika ingin bermain di laptop harus bisa mengetikkan pasword, ketika kita mengetikan password iringi dengan mengucapkan secara keras agar anak mengetahui huruf perhuruf yang kita ketikkan, dan jika sudah terbiasa lihat huruf di keyboard maka sekali waktu  latih anak untuk mencari huruf-huruf pasword di keyboard sendiri. Atau ketika sedang bermain game, tak mungkin jika anak tak mengetik satu atau dua huruf, manfaatkan saja momen ini. Saat ini banyak apikasi di HP belajar membaca, Saya mendonlot salah satu permainan ini untuk dimainkan anak-anak ketika mereka


8. Jika anak sudah mulai belajar merangkai satu dua suku kata dan semangat anak mulai mengendur, merasa sediih sekali karena belum bisa membaca dan sepertinya susaaaah sekali belajar membaca. Beri semangat dengan menceritakan yang namanya belajar awal-awal memang susah, sama seperti adik belajar berjalan, awalnya belajar berdiri, jalan selangkah-selangkah, jatuh, bangun lagi dan jika sudah mahir bisa berlari, atau ingatkan ketika dia belajar naik sepeda, ada jatuhnya, ada susahnya tapi ketika sudah mahir akan menyenangkan bisa bersepeda.

Sebenarnya banyak lagi permainan-permainan yang bisa membuat anak tertarik membaca.

Semoga tips-tips diatas membantu, jika ada tips yang lain lagi silahkan ditambahkan saja yaa. Intinya sih, sebagai orangtua kudu kreatip dan pantang putus asa. ^_^ 


19 Agustus 2014

Belajar membaca dan menumbuhkan minat baca anak.

saat ini seharusnya iqo sudah duduk di TK B, umurnya sudah 5 tahun 4 bulan. karena dia lahir bulan februari, maka niat kami, iqo masuk SD umur 6 tahun 4 bulan. karena saya lupa (hehehe) jadilah dia tidak TK. Saat ini, Iqo masih tetap tidak saya fokuskan membaca, namun, tidak berarti blank belajar membaca. Saya tetap memberikan pelajaran membaca menggunakan buku abaca. karena dia sudah hapal huruf, maka lebih mudah buat saya mengajarkan mengeja. tapii, tetap saja, yang namanya belajar membaca itu, memang banyak tantangannya. Apalagi, jika iqo lagi ngga punya mood untuk belajar membaca.

Untuk tahap sekarang, saya mengajarkan belajar membaca seminggu hanya satu atau dua kali. Selebihnya, setiap menjelang tidur saya berusaha menceritakan cerita karangan saya sendiri, dengan tokoh yang konstan. Saya memberi 3 tokoh utama yang tetap dengan tema cerita yang berbeda-beda. Tiga tokoh itu, adalah, Cipu, bekokok dan 'alim. Alhamdulillah, anak-anak suka sekali jika saya ingin bercerita tentang petualangan ketiga tokoh imajiner saya, malah terkadang, mereka yang meminta diceritakan sebelum saya punya kesiapan cerita...hahaha, alhasil, saya suka mengarang bebas tapi dengan tema pilihan anak-anak. Dari cerita mengarang bebas gaya saya, sering saya sisipkan norma-norma kebaikan diantara ketiga tokoh tersebut.

Untuk merangsang keinginan membaca, saya juga menyediakan buku cerita yang hanya gambar saja, dan membiarkan mereka bercerita sesuai imajinasi mereka dengan melihat gambar dibuku tersebut. Alhamdulillah saya mendapatkan buku yang selama ini saya cari. Niat awalnya sih, buat pengganti karena iqo tak sekolah TK, tapi, ternyata manfaatnya lebih, karena amripun mulai suka melihat gambar dan bercerita sesuai keinginan dia dari gambar yang dia lihat, sedangkan syifa mendapat manfaat karena buku tersebut ada cerita berbahasa inggrisnya.   

my little iqo, 5 year old

Kemaren ini, Iqo curhat ke saya. "bu, aku anak nakal ya?" agak kaget saya, dan sayapun balik bertanya, "ngga, iqo bukan anak nakal, memang siapa yang bilang?" dan masih dengan suara sedih, iqo bicara dengan lirih,"aku kan tadi main sama x, trus, dia bilang, udah kamu puang gih sana, kamu nakal, terus dedek (amri) juga disuruh pulang juga, padahal aku kan ngga jahat tadi." aku memeluknya, kemudian aku berusaha menenangkan sekaligus mengevaluasi, "memang kamu tadi ngapain sampe dibilang nakal?" iqo menjawab, "ngga tau juga bu, tadi aku baru dateng bu, tapi dia langsung bilang ke aku kalau aku nakal trus nyuruh aku sama amri pulang."

Iqo buat aku adalah anak yang berbeda. Dia bisa mendeskripsikan secara lengkap apa yang terjadi dengan bahasanya. Ya, iqo memang beda, dia lebih berani dibanding kakak dan adiknya. sehingga terlihat lebih agresif, tak mau diatur dan punya kemauan sendiri. Suka juga saya mendengar ceritanya dia dimarahin oleh beberapa ibu-ibu dilingkungan sini. Dan saya, mencoba membesarkan hatinya dan mengatakan bahwa si ibu takut kalau iqo dalam bahaya, karena memang saya paham, iqo punya watak berani.

Tapi, dibalik sifat-sifat dia yang seperti itu, dia anak yang baik hati dan memiliki empati yang tinggi. Tak jarang, saya melihat ketika adiknya jatuh, dengan sigap dia langsung memeluknya, dan membujuk agar tidak menangis karena kesakitan pasca jatuh. Tak jarang saya lihat dia rela memberikan hasil 'belanja' dari uang jajan yang dia minta ke saya untuk kakak dan adiknya atau sekedar membantu mengambilkan air minum untuk mereka ketika sedang bermain.  Ketika melihat ibunya sedih, dengan serta merta dia langsung memeluk ibunya dan bertanya, mengapa ibunya sedih.


Do'a ibu, nak. Semoga engkau menjadi anak yang sholih, tetap sayang dan tetap memiliki empati yang tinggi kepada kakak dan adikmu.
maafkan ibu yang masih sering salah memperlakukanmu.
ibu sayang iqo, kakak syifa dan amri.