01 Agustus 2010

Akhirnya...Logika Berbicara...^_*

Ternyata lebih mudah mengajarkan berhitung dari pada mengajarkan membaca ke anak...Hal ini aku alami beberapa hari yang lalu.
Pulang sekolah Syifa aku tes mengurutkan angka dari satu sampai sepuluh menggunakan tangan. ketika aku rasa Syifa sudah hapal urutan angka aku coba untuk memasukkan sebuah logika...setelah angka satu itu dua, setelah angka tiga itu empat...begitu seterusnya... kemudian Aku membuat permainan tebak-tebakan, aku bertanya kepada Syifa, dan Syifa harus menjawab dengan cepat...setelah angka dua...dan akan dijawab oleh Syifa...ketika menjawab Syifa selalu berhenti sejenak, untuk berpikir...aku mengerti sekali Syifa, dia  tidak akan bisa menghapal jika tidak ada sebuah korelasi, jadi dia harus mengerti duduk persoalannya...(sok tau nih si Ibu...hehehe)
Kemudian aku kasih sebuah logika lagi, setelah satu itu dua karena satu ditambahkan satu sama dengan dua, kenapa setelah empat itu lima karena empat jika ditambahkan satu akan berjumlah lima...jadi setelah angka satu itu ya angka dua, setelah angka empat ya angka lima...ternyata, logika yang aku berikan dapat diterima oleh Syifa..dan kitapun bermain tebak tebakan..setelah satu..dengan cepat syifa menjawab, hatta ketika aku tanya setelah lima belas...dia akan menjawab dengan cepat, enambelas...oke deh...masuk ke lesson berikutnya...
Sebelumnya, jika ada soal hitungan, Syifa akan benar2 berhitung, maksudnya begini...lima ditambah tiga sama dengan...maka syifa akan menggunakan kedua tangannya, tangan kiri akan membuka lima jari dan tangan kanan akan membuka jari tiga, kemudian dia akan menghitungnya...satu, dua, tiga,empat, lima, enam, tujuh, delapan...selalu seperti itu. Dan Syifa akan kebingungan jika banyak angka, misal enam ditambah tujuh....maka dia akan membuat bantuan dengan jari kakinnya..hahaha...usaha yg sangat gigih...nah kalo angkanya belasan bagaimana? misal lima belas ditambah tujuh..nah lho...
Karena aku anggap logika yang aku berikan nyangkut di akalnya Syifa (mengerti-red). Maka aku beri beberapa contoh...
lima ditambah tiga sama dengan...
maka aku suruh salah satu tangannya menunjukkan jumlah tiga...nah setelah itu, mulai dari lima, kemudian hitung ketiga jari yang terbuka tersebut, sehingga hitungannya menjadi, setelah lima,,,..enam...tujuh...delapan...jadi lima tambah tiga sama dengan delapan...
beberapa contoh aku praktekan ke Syifa. Jadi dia tidak usah ada pengulangan hitungan dari satu...dua..dst..
beberpakali aku tuntun perhitungan seperti itu...kamudian setelah aku rasa bisa..maka aku coba dengan bermain tebak-tebakan...
enam ditambah tujuh...maka syifa akan merentangkan jari berjumlah tujuh, kemudian dia akan berhitung..setelah enam..tujuh, delapan..sembilan, sepuluh, sebelas, duabelas, tiga belas...
tebak-tebakan berlanjut dengan tes tulis..aku beri 5 soal tertulis...dan aku meminta Syifa untuk mengerjakannya...aku perhatikan dia mengerti metode yang aku ajarkan..dari kelima soal hanya satu yang jawabannya kurang tepat, itu juga karena Syifa kurang teliti...
kemudian Syifa menantangku untuk mengerjakan soal lagi..aku beri lima soal tertulis...Alhamdulillah, dijawab benar oleh Syifa...akhirnya aku anggap cukup untuk hari ini...
Keesokan harinya, seusai sekolah, setiba dirumah, aku coba nge-tes kemampuan Syifa lagi..Dengan bangga Syifa menjawab..ah..itu mah  Syifa dah bisa...ayo, coba (maksudnya ayo tes berhitung syifa)
..eh, ternyata, benar...Syifa lebih cepat menjawabnya.Alhamdulillah.....